Halo blog, maaf aku sudah mangkir. Harusnya aku posting ini beberapa minggu yang lalu.
Sabtu 15 September 2012.
Sudah seminggu perkuliahan dimulai lagi pasca libur semester, saatnya
menginjak ke semester 3. Ya, aktifitas padat akan dimulai lagi (kerja dan
kuliah).
Sepulang kuliah jam setengah 4 sore, Windy dan Rafles mengajak aku (yang sedang merasa random dengan hati dan pikiran mengenai akhir-akhir ini) pergi nonton ke Metropolis Mal
yang persis berada disamping kampus. Hmmm.... tumben-tumbenan ini anak ngajakin
nonton, malem minggu pula. Yowes, dari pada aku bengong galau di kosan (karna
ga pulang ke Bogor) akhirnya aku terima deh ajakan mereka.
Ada 1 masalah. Hmm..sebenernya sih bukan masalah ya, Cuma kitanya aja
yang dibikin ribet hehe. Windy itu bawa motor, sementara aku dan Rafles ga. Aku
sih ga mau ambil pusing, pikirku yah sudah aku dan Rafles jalan kaki kemudian
Windy naik motor. Tapi Windy berkata lain, ia bilang bahwa lebih baik kita naik
motor bertiga? WEW??!! O_0..... Kelakuannya bocah ada-ada aja. Nah, yang
benar-benar masalah adalah aku dan Rafles mengenakan rok!! Dan sama-sama tidak pakai celana panjang lagi di dalem.
Weleh-weleh... Aku asal ceplos aja, “Yaudah,
Rafles belakang, Windy tengah, gue di depan deh. Tapi Windy yang bawa, gue kan
ga bisa bawa motor” (dengan nada bercanda yang super banyol). Eh ternyata
Windy mengiyakan dan mendesak aku, otomatis Rafles juga ngikutin (aniaya terselubung
:D) –nasib =,=..
Akhirnya bertiga naik motor deh ke Metropolis Mal (pelanggaran
lalulintas sekaligus penganiayaan diriku). Ya, aku benar-benar naik motor
posisinya di depan, windy di tengah dan Rafles di belakang. Karena aku ga bisa
mengendarai motor, jadi Windy yang mengendarai dengan posisii di tengah itu.
Hihihihi.... Sumpah, malu banget kita! Khususnya aku. Karna aku posisinya
seperti anak kecil. XD (aku dipaksa nunduk senunduk-nunduknya)...malu bangeeeet
hahaha konyol.
Begitu melewati halte kampus, aku pura-pura berpaling sambil berusaha
menutupi wajah dengan bawahan kerudung..
(berharap ga ada yang kenal). Kita bertiga sepanjang jalan tertawa cekakakan..
:D
Sesampainya di mal, kami langsung liat-liat film apa yang sedang
tayang. Lalu film Mama Cake deh yang
kami pilih...^^. Kami memilih tempat duduk E10,E11,dan E12. Nah, filmnya mulai
jam 18.00 itu kan waktunya sholat. Windy dan Rafles pergi sholat, sementara
kebetulan aku sedang tidak sholat. Jadi aku masuk bioskop duluann deh.
*Masuk bioskop
Wuaduh gelap. Mana sendiri lagi. Hmm..mau tanya orang malu, kursi E10
yang mana sih =,=? Wah semua orang udah duduk, aku bingung. Ya sudah duduk yang
barisan sepi, berharap ini kursi ga ada yang pesen alias kosong..hehehe..
(ndeso banget deh +_+)...
*Kirim message ke Windy
Win, kalo udah mau masuk
bioskop sms ya. Soalnya gue ga tau kursi yang mana, jadi asal duduk deh
hehehe.. XD
5 menit kemudian mereka berdua muncul dari balik pintu masuk, lalu
menghapiri ku (ternyata mereka malah ikutan duduk samping ku). Dalam hati aku
berharap semoga kursi ini ga ada yang punya hehe :p.
*Film Mama Cake
Wew mantab editing film nya! Yang aku heran, setiap warna rumput dan
pohon pasti terlihat biru bukan hijau. Unik. Jalan ceritanya ga terduga, ga
bisa ditebak, lucu banget, ada adegan tentang pergaulan remaja zaman sekarang
yang sudah ga karuan tapi itu semua di akhiri dengan indahnya agama islam,
yaitu sadar dan sholat. Pokoknya 5 unsur
jadi 1. Film ini menceritakan tentang Raka(Omesh) yang disuruh bapaknya
(Rudi Salam) pergi membeli brownies kukus Mama Cake asli Bandung untuk memenuhi
permintaan neneknya (Hj. Nanai Wijaya), lalu menyajak 2 temannya Willy (Boy
William) dan Rio (Arie Dagienkz).
*Sinopsis
Raka,
Willy, dan Rio ke Bandung hanya untuk membeli Brownies Kukus Mama Cake pesanan
ayah Raka. Ayah mengharuskan Raka karena amanah dari nenek Raka yang sakit
parah dan ingin Brownies kukus Mama Cake itu.
Di
tengah perjalanan Raka yang menyetir mobil tak sengaja menabrak pria gondrong
yang menyebrang jalan.Ternyata sosok yang ditabrak itu punya kelebihan. Ia tak
luka atau cedera, ia baik hati dan suka mengingatkan. Kemudian mereka mengalami
musibah. Mobil hilang saat Raka dan Willy mencari ponsel yang jatuh. Mereka
dikuasai amarah dan berpencar.
Dalam
petualangan mereka selama berpisah, Raka bolak balik beli brownies kukus Mama
Cake, karena setelah beli pasti ada musibah. Rio menemukan pembelajaran dari
sosok misterius, serta Willy terus saja berpetualang mencari cewek. Mereka
menemui hal yang menyadarkan pribadi mereka.
Sayang,
brownies Mama Cake tak sempat dicicipi nenek Raka, yang keburu meninggal. Raka
baru sadar bahwa pesan neneknya bukan sekedar ingin makanan itu saja, namun
ingin Ayah Raka bersatu kembali dengan Ibu Raka yang sudah lama bercerai, Ibu
Raka adalah pemilik usaha Toko Kue Mama Cake itu.
*Ending
Ending
film Mama Cske bikin aku terharu alias nangis....(weheheh windy sama Rafles
bilang sih aku lebay). Bukan lebay, tapi aku terlalu masuk ke dalam ceritanya,
dramatis.
Raka
masuk ke kamar neneknya yang berada di lantai 3, tapi terlambat. Kamar itu
sudah rapi. Pikir Raka, ini sudah terlambat, ia telah gagal memenuhi permintaan
terakhir neneknya membeli brownies Mama Cake. Dengan lemas dan sedih, Raka pergi menuju ruang tunggu lantai 3 rumah
sakit. Raka kaget melihat neneknya segar bugar, tapi neneknya bilang itu
pura-pura karena ingin melihat cucunya yang sudah lama tidak mengunjunginya.
Neneknya memeluk Raka dan mencubitnya, candaan seperti sudah lama sekali tak
bertemu dan akan lama sekali tak bertemu. Nenek meminta brownies Mama Cake yang
dipesannya ke Raka, ia makan dengan lahapnya hingga sepertiga brownies yang ada
di dus habis. Raka berpaling dan tersenyum, saat berbalik berbicara kepada
neneknya, ia menghilang.
Raka
seperti sesaat tak tersadar. Raka melihat papan bertuliskan lantai 2. Hah?
Padahal tadi ia merasa ada di lantai 3. Lalu ia buru-buru ke lift dan bertemu
sepupunya (Herichan), sepupunya malah ngomel Raka kemana saja. Raka masih bingung.
Saat
menuju kamar neneknya, di depan kamar
sudah ada banyak keluarga dengan raut wajah yang sedih. Raka membuka
pintu, dan melihat neneknya sudah lemas ditutup selimut putih. Neneknya telah
tiada. Raka pun lemas menjatuhkan brownies Mama Cake yang merupakan amanat
terakhir. Saat jatuh, tutup pembungkus brownies terbuka dan brownies
benar-benar terlihat tidak utuh. Ya, seperti sebelumnya, yaitu masih ada bekas
makan neneknya. Ya ampun, berarti tadi neneknya benar makan (rohnya kali ya?).
Raka tersenyum menatap nenek kesayangannya. :”) .... (uhhh sedih banget).
Everything
happens for the reason...
Little big
bite for a bigger soul... J
Pemain:
Pemeran Utama
Ananda Omesh Sebagai Raka
Arie Dagienkz Sebagai Rio
Boy William Sebagai Willy
Pemeran Pembantu
Dinda Kanya Dewi Sebagai Mawar
Renata Kusmanto Sebagai Loly
Komentar Boy William, berperan
sebagai Willy.
"Dalam Mama Cake, Gue berperan sebagai Willy. Cowok keren 23 tahun, playboy dan suka ngomong inggris. Baru pertama kali main film tapi bisa belajar akting langsung dari Mas Anggy sebagai director-nya."
"Adegan yang paling berkesan buat gue adalah saat Willy harus minta maaf sama Loly dan Rakha yang menuntut gue harus mengeluarkan air mata."
"Dalam Mama Cake, Gue berperan sebagai Willy. Cowok keren 23 tahun, playboy dan suka ngomong inggris. Baru pertama kali main film tapi bisa belajar akting langsung dari Mas Anggy sebagai director-nya."
"Adegan yang paling berkesan buat gue adalah saat Willy harus minta maaf sama Loly dan Rakha yang menuntut gue harus mengeluarkan air mata."
"Satu lagi adegan lucu yang ga bisa gue lupain adalah saat sholat. Waktu
takhiyat, gue berusaha untuk ga gelinding jatuh karena posisi duduknya agak
susah."
wkwkwkwk ngakak aku XD